
Ini cerita tentang 'tikus'. Tikus beneran yang ada ekornya dibelakang, jalannya mengendap-endap, bukan tikus yang tidak pakai ekor.
Akhir-akhir ini rumah kami diteror yang namanya tikus, entah berapa tikus yang ada, tapi yang berani menampilkan dirinya saja sudah 2, hitam besar plus bulunya sebagian rontok dan yang kecil. Tempat kesukaan mereka adalah tempat sampah, pagi-pagi,pasti semua tempat sampah dirumah pasti berpindah tempat.
Rencana penangkapan pun disiapkan, dari plan A sampai E, lima saja cukup. Dari pasang lem tikus sampai menyebar makanan beracun,entah mana yang paling ampuh.
Rencana pertamapun dijalankan malam itu, dengan menebarkan papan-papan beraroma lem tikus, tidak tanggung-tanggung disebar lima, biar ampuh.
Menunggu tikus tertangkap ternyata merupakan keasyikan tersendiri, malam itu bolak-balik lihat perangkap, perlu diberitahu ditengah tiap perangkap dikasih ayam satu potong 'utuh', jadi biaya/cost perangkap sebenarnya adalah : perangkap plus ayam. Mungkin karena tahu ada yang bolak-balik, para tikus tidak muncul-muncul, kantuk pun hinggap,dan diakhiri dengan tidur lelap. Tengah malam, karena ingat tugas besar ini, sambil loncat bangun, perangkap pun dicek. Masak mak!!!! Ayam hilang!!! tikus tidak ada. Jago juga tikus ini. Maju tak gentar, ayam dimejapun dikorbankan lagi dengan harapan kali ini kena. Susun yang rapi perangkap dan umpan, tidur lagi , tidak usah ditunggu. Pagi hari, ayam berkokok, langsung cari tahu hasil perangkap, sang asisten (baca mbak) , melaporkan keberhasilan para tikus menghabiskan semua ayam di perangkap, malah ditambahkan ada yang mencoba ke meja makan. Mak!!!! Tkus jagoan nih!!!!.
Malam kedua, tanpa mengenal lelah, sambil mengingat kalau kekalahan harus dipandang sebagai tantangan jangan halangan, perangkappun disebar, sesuai dengan plan B, hari ini racun tikus disebar, diharapkan ada yang kena. Lewat tengah malam, terdengarlah suara itu, suara khas tikus yang terperangkap, biarkan saja besok pagi buangnya. Memang benar, tikus besar masuk perangkap, harus pakai dua perangkap asisten melaporkan. Rasa puas karena rencana berhasil sambil mengharapkan hal ini bisa menimbulkan efek jera kepada tikus-tikus lainnya.
Tahun lalu , perangkap tikus yang kami sebar berhasil menangkap 5 ekor tikus kecil-kecil. Dan herannya , rumah menjadi aman dari tikus sesudah itu, artinya tikus kenal efek jera, dan tahu kondisi tidak aman.
Perangkap tikus tetap disebar tiap malam, bukan ditujukan untuk menangkap tetapi lebih kepada : " Be Aware of Mouse Traps " ...efek jera bung.
Ada lagu bagus tentang 'tikus-tikus kantor', KLIK disini untuk dowload, tidak rugi sebagai sesanma pengakap tikus.
Juga lagu untuk semua pejuang penangkap tikus : 'makan gak makan ngumpul' (KLIK disini!!!) atau penangkap tikus lagi sedang jatuh cinta : I miss you babeh (KLIK disini)
Selamat berjuang.
kalo dede lebih sadis untuk menimbulkan rasa jera Tikus yang sudah tertangkap langsung dihukum bakar diri di depan orang banyak, alhasil untuk waktu yang lama rumah di pamulang aman tentram dari gangguan tikus. koq kedengarannya sadis tapi KPK juga lagi ngebahas hukuman itu untuk para koruptor cuma nggak disate kayak caranya dede. ya.. de..efektif n singkat.
ReplyDeleteSudah demgerim lagunya belum?
ReplyDeleteTikus-tikus kog gitu saja report yah